Tugas Softskill (Sistem Informasi Manajemen)
Sistem Informasi Manajemen
adalah suatu
sistem perencanaan di dalam perusahaan yang melibatkan pengendalian internal
seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen, teknologi, dan akuntansi manajemen
sebagai salah satu strategi dalam bisnis.
Pada intinya,
sistem informasi manajemen dalam bisnis atau perusahaan bertujuan untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga menganalisa informasi dan kemudian
disebarkan untuk tujuan yang spesifik.
Peran Manager dalam Sebuah Perusahaan
Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi)
Kategori
Peran Antarpribadi ini adalah kategori peran seorang Manajer untuk memberikan
informasi dan Ide. Terdapat 3 peran Manajer yang digolongkan ke dalam Kategori
Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi), ketiga peran tersebut adalah :
1. Sosok atau Figur (Figurehead)
Seorang
Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial, seremonial dan juga
bertindak sebagai simbol perusahaan. Seorang Manajer diharapkan menjadi sumber
inspirasi. Sebagai contoh, seorang Manajer biasanya akan melakukan hal-hal
seremonial seperti menghadiri acara pemootongan pita peresmian, menandatangani
dokumen legal (hukum), menyapa tamu perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.
2. Pemimpin (Leader)
Seorang
Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim, departemen ataupun organisasinya. Menyeleksi dan Melatih
karyawanya serta mengelola kinerja dan memotivasi karyawannya.
3. Penghubung (Liaison)
Seorang
Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak Internal
perusahaan maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya berpartisipasi dalam
pertemuan dengan perwakilan dari divisi/departemen lain atau organisasi
lainnya.
Informational Roles (Peran Informasional)
Pada Peran
Informasional ini, Seorang Manager berperan sebagai pengelola Informasi. 3
Peran yang tergolong dalam Informational Roles adalah sebagai berikut :
1. Pemantau (Monitor)
Dalam Peran
Pemantau ini, seorang manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan
dengan industri dan organisasinya. Seorang Manajer juga memantau tim yang
dipimpinnya baik dari segi produktivitas, kinerja maupun kenyamanan kerja
anggota timnya.
2. Penyebar Informasi (Disseminator)
Setelah
mendapatkan informasi, seorang manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan
informasi tersebut ke orang lain yang ada di dalam organisasinya atau
mengkomunikasikan informasi tersebut ke anggota timnya ataupun karyawan yang
berkaitan lainnya di dalam perusahaan. Contoh peran penyebar informasi seorang
manajer seperti menyampaikan memo, email atau laporan kepada bawahannya
mengenai informasi dan keputusan yang telah diambil.
3. Juru Bicara (Spokesperson)
Seorang
Manajer juga berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan informasi tentang
organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.
Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan)
Seorang
Manajer juga berperan sebagai Wirausahawan, Pemecah masalah, pembagi sumber
daya dan perunding. Keempat peran tersebut termasuk ke dalam kategori
Decisional Roles atau Peran Pengambilan Keputusan. Berikut ini penjelasan
singkatnya.
1. Wirausahawan (Entrepreneur)
Seorang
Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya untuk
kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah memecahkan masalah dan
menghasilkan ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus
merencanakan masa depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan
kualitas dan produktivitas.
2. Pemecah masalah (Disturbance Handler)
Setiap
organisasi pasti menemukan masalah dan hambatan dalam operasionalnya. Ketika
suatu permasalahan atau hambatan terjadi, manajer harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Dan
jika terjadi konflik diantara anggota timnya, manajer harus menjadi penengah
dan mencarikan alternatif strategis untuk menyelesaikan konflik tersebut.
3. Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator)
Seorang
Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana
sumber daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Sumber daya yang dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material,
mesin dan sumber daya lainnya.
4. Negosiator (Negotiator)
Seorang Manajer
adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian dalam
melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis
perusahaannya.
Level Management
1. Manajemen Puncak | Top Level of Management
Manajemen
puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas dan
memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan
bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan.
Umumnya,
manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan
pada hal hal teknis.
Manajemen
puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan
lainnya.
Manajemen
puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada
dibawah otoritasnya.
Contoh
tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General
Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
Direksi
merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka
dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.
2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management
Manajemen
tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada sebuah
perusahaan.
Manajemen ini
dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab
atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak.
Berbeda
dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan kemampuan
manajerial dan hal teknis.
Kurang
membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual.
Manajemen
tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya.
Manajemen
pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tingkatan
manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan
operasionalnya.
Contoh
tingkatan manajemen tengah adalah :
Kepala
departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian, manajer
produksi.
Manajer
cabang. Seperti kepala cabang unit
Junior
executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan,
asistem manajer produksi.
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen
lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang paling
rendah dalam sebuah perusahaan.
Manajemen ini
bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional.
Karena salah satu
tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan
keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.
Kemampuan
konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini.
Manajemen
lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.
Contoh
manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut
dengan supervisor.
Mereka
dipilih oleh manajemen tingkat menengah.
Mereka juga
bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Referensi :
https://www.pngdownload.id/png-bhlkha/
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/tingkatan-manajemen.html
https://ilmumanajemenindustri.com/10-peran-manajer-dalam-organisasi-menurut-mintzberg/
Referensi :
https://www.pngdownload.id/png-bhlkha/
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/tingkatan-manajemen.html
https://ilmumanajemenindustri.com/10-peran-manajer-dalam-organisasi-menurut-mintzberg/
Komentar
Posting Komentar